🏐 Perawatan Alat Keselamatan Di Kapal

Salahsatunya film yang paling legendaris ialah Titanic. Dalam film itu bercerita mengenai sebuah kapal pesiar yang awalannya melaut secara baik, tetapi selanjutnya menubruk es yang besar. Kemudian nasibnya juga ironis dan terbenam. Bila diperhatikan baik-baik , ada banyak peralatan alat kerja khusus yang disiapkan di kapal waktu itu Gunamenekan fatalitas dan menindaklanjuti hasil FGD dan pembahasan yang dilakukan beberapa kali di kurun waktu 2018-2021, KNKT kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) di mana FGD kali ini bertajuk Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan sebagai Upaya Mencegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan. Komponenkomponen Survey Peralatan Keselamatan di Kapal. By. admin leo - July 4, 2021. 0. 219. views. Share on Facebook. Tweet on Twitter. Komponen Sekoci Davits ini membutuhkan perawatan yang intensif berhubungan dengan penghilangan karat kemudian semestinya dicat ulang untuk mempertajam warnanya. Lumasi juga komponen derek dan juga baloknya. Apayang diperlukan untuk keselamatan di atas kapal? Di bawah undang-undang negara bagian California, setiap anak di bawah usia 13 tahun harus mengenakan jaket pelampung yang disetujui Penjaga Pantai AS saat kapal sedang berlayar kecuali setiap anak di bawah usia 13 tahun berada di kabin tertutup. Alat Pemadam Kebakaran: Dengan sistem tetap di Parapenyedia angkutan kapal juga seharusnya memperhatikan kondisi kapal yang akan berlayar. Serta merawat secara berkala agar tidak terjadi masalah besar saat berlayar. Alat-alat keselamatan yang menjadi kunci penting jika terjadi kecelakaan seharusnya juga dicek apakah masih berfungsi atau tidak. PERALATANKESELAMATAN DI KAPAL GAN TS kodokgalapz . 22-08-2013 13:31 . Aktivis Kaskus Posts: 718. View first unread Sebenernya masih banyak lagi mas gan perlengkapan keselamatan yang ada di kapal sesuai dengan peraturan keselamatan dari organisasi internasional ( SOLAS / IMO / MARPOL ) tapi secara umum yang selalu ada itu diatas mas gan. Namunperawatan dari pada LSA Life-saving appliances adalah merupakan tanggung jawab mualim 3 (Third Officer). Sehingga bagi anda (crew kapal) yang akan mengemban jabatan sebagai mualim 3 (Third Officer) di atas kapal, maka anda harus mempelajari secara detail tentang LSA alat penolong keselamatan apa saja dan apa saja LSA di kapal. Abstract Alat keselamatan adalah salah satu hal paling krusial yang harus mendapatkan perhatian dan alat-alat ini wajib dimiliki oleh semua kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan dan penggunaan alat - alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Lifefest merupakan rompi keselamatan. Rompi ini membantu tubuh agar tidak tenggelam dari permukaan air. Ini menjadi salah satu peralatan keselamatan yang umum dan penting ketika terjadi kecelakaan di kapal laut dimana para pekerja biasanya rutin mengenakan safety vest / life vest. Jenis-jenis perlengkapan safety untuk pekerja laut 4. Life Raft . Alat keselamatan adalah salah satu hal paling krusial yang harus mendapatkan perhatian dan alat-alat ini wajib dimiliki oleh semua kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis dan menggambarkan pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan di KM. Camara Nusantara 2 ini menunjukkan bahwa para crew kapal melaksanakan pemeliharaan alat – alat keselamatan dengan baik dan sesuai standar SOLAS Safety of Life at Sea. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the Ali MashartantoFauziah RoseliaAndrianus Deni Kristianem>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel has not been able to resolve any references for this publication. A. Pemahaman Perawatan Kapal Struktur fungsional suatu perusahaan pelayaran dengan tegas memberikan tanggung jawab ”Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal” kepada Manajer Armada. Manajer Armada bertanggung jawab Memelihara kapal agar tetap layak laut ABK lengkap dan diperlengkapi sertifikat Siap berlayar dan menerima muatan Membuat strategi perawatan yang akan dilaksanakan di atas kapal Merencanakan anggaran belanja untuk pemeliharaan dan perawatan serta bekerjasama dengan manajemen kapal Nakhoda, Chief Officer, Chief Engineer dan Second Enguineer Dalam SOLAS 1974/1978 Chapter II Part C, D, E, dengan jelas menegaskan bahwa semua kapal dari Negara IMO harus melaksanakan ”Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal”. 1. Tujuan umum Sistem Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal, yaitu Untuk memperoleh pengoperasian kapal yang teratur, serta meningkatkan penjagaan keselamatan awak kapal, muatan dan peralatannya. Untuk memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal / penting yang menyangkut waktu operasi, sehingga sistem perawatan dapat dilaksanakan secara teliti dan dikembangkan dalam rangka penghematan / pengurangan biaya perawatan dan perbaikan. Untuk menjamin kesinambungan pekerjaan perawatan sehingga Team Work’s Engine Department dapat mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan. Untuk mendapatkan informasi umpan-balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan, perancangan kapal dan sebagainya, sehingga fungsi kontrol manajemen dapat berjalan. 2. Tujuan khusus dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, ialah Untuk mencegah terjadinya suatu kerusakan yang lebih besar / berat, dengan melaksanakan sistem perawatan yang terencana. Untuk mempertahankan kapal selalu dalam kondisi Laik Laut dalam segala cuaca dan tempat. Untuk lebih memudahkan pemeriksaan / pengontrolan semua suku cadang yang jumlahnya ribuan item, dengan sistem penomoran dan pemberian label tiap item. Untuk memperkecil kerusakan yang akan terjadi dan meringankan beban kerja dari suatu pekerjaan diatas kapal. Untuk mengelola biaya yang sudah disediakan anggaran perawatan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang direncanakan. Untuk menjaga komitmen atau perjanjian usaha perdagangan dengan pihak kedua rekanan dan pihak ketiga sub rekanan. 3. Akibat-akibat yang akan ditimbulkan bila perawatan mesin tidak dilaksanakan dengan baik, yaitu Kapal tabrakan, karena kerusakan mesin secara mendadak, tidak terkontrol, dan sebagainya. Kapal tenggelam, hilangnya kapal termasuk ABK dan seluruh muatan, tabrakan, pecahnya sea chest, kebakaran di dalam kamar mesin, dsb. Kapal bergetar, akibat perawatan dan perbaikan Poros Engkol yang tidak tepat, sehingga dapat merusak bagian-bagian masin lainnya. Kapal bergetar, salah satu daun baling-baling pernah kandas atau menghantam balok keras, dapat juga merusak bagian mesin ataupun instalasi listrik kapal. Kapal menganggur, karena terjadi kerusakan dan perbaikan yang tidak terencana dan tidak cukup suku cadangnya. Pembengkakan biaya operasi kapal, karena kerugian terus menerus yang sulit diperkirakan. Biro Klasifikasi tidak merekomendasikan kapal untuk berlayar, karena permesinan di kapal tidak memenuhi Klass. Rekanan usaha perdagangan tidak merekomendasikan untuk menyewa kapal tersebut. Asuransi akan membebankan biaya yang lebih besar kepada perusahaan, kapal secara keseluruhan tidak menjalankan perawatan dan perbaikan dengan benar Low Performance 4. Pencegahan kerusakan lebih baik daripada perbaikan, contoh Pencegahan merupakan salah satu bentuk dari sistem perawatan terencana, yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat. Suatu usaha atau kegiatan untuk merawat suatu mesin/pesawat/material, yang dalam proses kerja selanjutnya dapat selalu terkontrol setiap saat kondisi permesinan yang dirawatnya. Kapal melaksanakan perbaikan dok tahunan tepat waktu, atau tidak menunda waktu perbaikan . Perawatan dan perbaikan sesuai Running – hours, walaupun kondisi kondisi mesin/pesawat/material saat itu masih berjalan dengan baik dan normal, namun sudah tercapai jadwal perawatan. Perawatan dan perbaikan dengan mengacu kepada pemantauan kondisi secara berkelanjutan, hal ini memang memerlukan kondisi suku cadang yang cukup, sehingga semua perawatan dan perbaikan dapat dilaksanakan tanpa menunggu pengadaan material yang baru. Perawatan dan perbaikan sesuai Manual Instruction Book, yaitu pendekatan ukuran material yang dipakai kepada ”Standard Measurement” yang diizinkan oleh ”Maker”. 5. Faktor-faktor yang mendasari perlunya dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, yaitu Kewajiban pemilik kapal dalam hal mempersiapkan kapalnya tetap dalam keadaan prima dan tetap laik-laut. Kondisi semua mesin/pesawat/material di atas kapal, apakah masih dapat /layak dipertahankan dalam waktu tertentu, jawaban ini sangat penting untuk menentukan bahwa kapal akan dioperasikan sampai berapa lama lagi dan berapa biaya yang akan dianggarkan untuk mengoperasikan kapal tersebut. Sistem perawatan yang sedang dijalankan di atas kapal, apakah sudah dijalankan dengan benar dan sesuai dengan pelaporannya kepada manajemen kantor pusat. SDM baik yang di kantor tidak semuanya mempunyai disiplin ilmu kelautan atau kepedulian yang tinggi dalam menangani permasalahan kapal, sehingga anggaran yang disediakan apakah berimbang dengan program kerja yang akan dijalankan untuk tahun anggaran yang berjalan. Sistem perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan pada kapal yang dioperasikan, apakah sudah sesuai seperti kondisi kapal yang diharapkan oleh perusahaan. Life Saving Appliances LSA Life saving appliances di kapal merupakan perlengkapan atau peralatan di atas kapal yang wajib diketahui oleh setiap crew, mulai dari jenisnya, cara perawatannya serta cara penggunaanya. Namun perawatan dari pada LSA Life-saving appliances adalah merupakan tanggung jawab mualim 3 Third Officer. Sehingga bagi anda crew kapal yang akan mengemban jabatan sebagai mualim 3 Third Officer di atas kapal, maka anda harus mempelajari secara detail tentang LSA alat penolong keselamatan apa saja dan apa saja LSA di artikel ini admin akan membahas tentang Life Saving Appliances LSA mulai dari jenis dan tipenya, pengertiannya, serta cara-cara perawatannya, agar dapat membantu crew-crew kapal atau perwira kapal memahami dengan jelas mengenai LSA life saving appliances.Apa itu Life Saving Appliances LSALife saving Appliances disingkat LSA adalah peralatan standard keselamatan di atas kapal yang wajib ada dan terpenuhi demi menjamin dan memastikan keselamatan ABK dan crew kapal bilamana terjadi keadaan darurat, seperti kapal tenggelam, kapal kandas, kebocoran kapal, dan jenis-jenis keadaan darurat lainnya. Aturan-aturan yang tercantum dalam standard SOLAS Chapter III mengenai perlengkapan Life saving appliances LSA menjelaskan dengan detail mengenai alat-alat serta jumlah perlengkapannya yang harus ada di Life Saving Appliances EquipmentBerikut ini adalah perlengkapan atau Apa saja alat-alat keselamatan di kapal berdasarkan ketentuan dalam SOLAS Chapter Life Boats SekociLife boat Sekoci adalah alat keselamatan di atas kapal yang dipakai oleh ABK atau crew kapal apabila terjadi keadaan darurat yang mengharuskan semua awak kapal untuk meninggalkan Life Raft Rakit PenolongLifeRaft adalah rakit penolong yang berada di dalam sebuah box, berbahan karet dan terletak di sisi kanan dan sisi kiri kapal. Life raft ini digunakan ketika ABK atau crew kapal tidak mempunyai waktu cukup untuk menurunkan Life Bouy Pelampung KeselamatanLife bouy adalah alat keselamatan ABK atau crew di atas kapal yang berbentuk lingkaran serta dirancang dari bahan dasar plastik yang kuat tapi ringan dan disimpan di tempat yang mudah untuk dijangkau. Pada Ring bouy wajib tertera nama kapalnya serta tali yang diikatkan pada body dengan tujuan sebagai pegangan oleh korban yang Life Jacket Jaket penolongLife Jacket adalah sebuah jaket penolong atau baju yang dirancang khusus membantu setiap orang yang memakainya akan tetap mengapung di atas permukaan air laut selama 24 jam, sehingga hidung dan mulutnya aman dari kemasukan air. Life jacket SOLAS diberi warna orange yang terang dan wajib dilengkapi dengan peluit serta lampu dengan kekuatan cahaya 3,5 lumens yang mampu menyala terus-menerus selama kurang lebih 45 menit. Klik Disini untuk mengetahui aksesoris yang menempel pada Life Jacket5. Immersion SuitImmersion Suit adalah perlengkapan live saving appliances yang berfungsi untuk melindungi dan mencegah suhu tubuh mengalami penurunan yang disebabkan oleh dinginnya air laut. Semua kapal diwajibkan mempunyai alat keselamatan ini minimal harus ada 2 buah Immersion suit di atas kapal dan juga harus ada di dalam sekoci atau life boat. Klik Disini untuk mengetahui perbedaan immersion suit dengan life Thermal Protective Aid TPAThermal Protective Aid TPA adalah alat keselamatan ABK atau crew di atas kapal yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh agar tidak mengalami hyporthermia di atas permukaan laut. Thermal Protective Aid dibuat secara khusus agar tahan air serta dapat menghantarkan panas yang Man Over Board MOBManOver Board MOB adalah alat keselamatan ABK atau crew di atas kapal untuk memberikan sinyal yang berupa gumpalan asap berwarna orange dan pada malam hari memperlihatkan sinyal berupa lampu dengan warna putih kedap kedip, Sinyal ini memberikan tanda bahwa pada posisi tersebut terdapat orang yang jatuh ke laut. Disimpan pada kedua sisi haluan kapal Bridge wing serta disematkan pada life bouy. Man over board atau MOB merupakan alat pyroteknik yang dirancang dengan material yang menghasilkan reaksi kimia seperti Nyala api, asap, Gas dan lain Rocket Parachute SignalRocketparachute signal adalah perlengkapan keselamatan atau live saving appliances equipment yang ada di atas kapal yang berfungsi memberikan atau memancarkan tanda minta bantuan signalling for help dengan cara mengeluarkan cahaya atau nyala api yang disertai dengan asap tebal berwarna Red Hand FlareRedhand flare adalah salah satu perlengkapan keselamatan atau live saving appliances equipment yang harus ada di atas kapal yang memiliki fungsi dalam mencuri perhatian dari pada tim pencari atau memudakan tim penyelamat untuk memberitahukan kepada mereka mengenai posisi kita di atas permukaan laut. Pada Saat dinyalakan, Red hand flare ini akan mengeluarkan cahaya berwarna merah seperti kembang api selama 60 detik disertai dengan gumpalan asap tebal. Alat ini dismpan di dalam anjungan kapal, di dalam life bouy sekoci dan di dalam life Bouyant Smoke SignalBouyant Smoke signal adalah alat keselamatan ABK atau crew di atas kapal yang mempunyai fungsi tidak jauh berbeda dengan red hand flare dan rocket parachute signal hanya saja bouyant smoke signal mengeluarkan asap tebal serta memiliki bentuk yang lebih besar. Peralatan ini berfungsi untuk memberikan tanda atau posisi kapal dengan cara mengeluarkan gumpalan asap tebal yang berwarna merah sehingga dengan mudah menemukan posisi kita yang sedang dalam keadaan bahaya dan gampang terdeteksi oleh tim pencari atau penyelamat. Peralatan ini disimpan di atas anjungan dan juga terdapat pada kedua sekoci yang ada di atas Line Throwing AppliancesLine Throwing Appliances adalah alat keselamatan ABK atau crew di atas kapal yang di dalamnya berisi tali dan roket yang digunakan untuk menembakkan roket tersebut ke kapal lain. Rocket tersebut akan ditembakkan ke kapal lain yang datang bermaksud untuk menolong kapal yang sedang dalam keadaan darurat, Line throwing tersebut akan menjadi penghubung antara kapal yang ditolong dan kapal yang menolong sebagai jalan dan akses ABK atau crew untuk menyelamatkan Pilot LadderPilot Ladder adalah merupakan peralatan keselamatan ABK atau crew di atas kapal yang dipasang dan digantung di lambung kapal sebagai akses untuk naik dan turun kapal. Tangga ini dipasang apabila ada tim inveksi, pandu, agen atau syabandar yang akan naik ke atas kapal pada saat kapal sedang berlabuh jangkar. tangga ini menjadi satu-satunya akses untuk naik atau turun saat kapal sedang berlabuh jangkar sehingga keamanan dari pada pilot ladder ini harus selalu diperhatikan dan dipastikan Jason's cradle Jason's cradle adalah alat penyelamat maritim. Perangkat ini mirip dengan jaring yang terbuat dari anyaman kain. dapat digantung di atas rel, tetapi memiliki rangka yang lebih kaku sehingga lebih mudah untuk didaki, digunakan untuk menyelamatkan seseorang yang kesusahan dan membantunya keluar dari kapal, menarik orang di dalam air ke arah perahu. Peralatan ini juga sangat berguna jika orang tersebut mengalami cedera dan tidak dapat menarik dirinya sendiri menggunakan tali atau itu, standar keselamatan yang terus berkembang menuntut kebutuhan peralatan yang diperbarui di atas kapal. Jika Anda memiliki saran untuk ditambahkan ke daftar ini, beri tahu kami di kolom komentar di artikel ini hanya membahas 13 Peralatan Keselamatan di Atas Kapal dan masih banyak lagi kelengkapan alat keselamatan lain yang harus ada pada kapal sebagai peralatan pendukung berlayar. Sekian artikel tentang Life Saving Appliances LSA pada Kapal Laut, semoga bisa bermanfaat. Simak terus artikel dan informasi terbaru kami di Terima kasih.

perawatan alat keselamatan di kapal